Tampaknya merendah, beramal dengan kiasan
yang seolah-olah merendah. Tetapi hakikat batin yang tersembunyi di dalam hati
ternyata sedang mengkiaskan makna ujub. Hingga secara tidak sadar sedang
menyombongkan diri. Sungguh jika jiwa ini tau sebab-sebab yang membawa pada
jurang kebinasaan
Dalam
hadits yang ma’ruf disebutkan,
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ
مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
“Tiga hal yang membawa pada jurang
kebinasaan: (1)
sifat pelit yang ditaati (2) hawa nafsu yang diikuti, kekaguman seseorang pada
dirinya sendiri” (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath, 5/328.
Dihasankan Al Albani dalam Shahiihul Jami’ no. 3045 ).
Sungguh,
setiap manusia mencintai pujian. Terlebih pujian yang orang lain lontarkan pada
dirinya. Bahkan meski selalu berusaha semaksimal mungkin untuk beramal ikhlas
karena Allah, namun karena begitu samar dan tersembunyi nya riya' hingga
tidak sadar jika ternyata sanjungan dan pujian manusia lah yang sedang dicari.
Maka
marilah untuk terus memperhatikan dan memperbaiki niat kita di setiap waktu dan
amalan. Merugi, sungguh merugi dengan amalan yang telah kita kerjakan tetapi
dihancurkan oleh Riya'. Dengan mengharap akan manisnya pahala malah pahitnya
dosa yang didapat, tipuan yang benar-benar samar.
Maurissa Hasina Rosyi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar