Sabtu, 03 Maret 2018

Merendah untuk Meroket


Tampaknya merendah, beramal dengan kiasan yang seolah-olah merendah. Tetapi hakikat batin yang tersembunyi di dalam hati ternyata sedang mengkiaskan  makna ujub. Hingga secara tidak sadar sedang menyombongkan diri. Sungguh jika jiwa ini tau sebab-sebab yang membawa pada jurang kebinasaan

Dalam hadits yang ma’ruf disebutkan,
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) sifat pelit yang ditaati (2) hawa nafsu yang diikuti, kekaguman seseorang pada dirinya sendiri” (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath, 5/328. Dihasankan Al Albani dalam Shahiihul Jami’ no. 3045 ).

Sungguh, setiap manusia mencintai pujian. Terlebih pujian yang orang lain lontarkan pada dirinya. Bahkan meski selalu berusaha semaksimal mungkin untuk beramal ikhlas karena Allah, namun karena begitu samar dan tersembunyi nya riya' hingga tidak sadar jika ternyata sanjungan dan pujian manusia lah yang sedang dicari.

Maka marilah untuk terus memperhatikan dan memperbaiki niat kita di setiap waktu dan amalan. Merugi, sungguh merugi dengan amalan yang telah kita kerjakan tetapi dihancurkan oleh Riya'. Dengan mengharap akan manisnya pahala malah pahitnya dosa yang didapat, tipuan yang benar-benar samar.



Maurissa Hasina Rosyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar