Minggu, 23 Oktober 2016

Luangkanlah Waktumu




"Ilmu tidak akan diperoleh dengan jasad yang santai."

Bahkan di sela-sela kesibukan para mahasiswa pun kita tetap dituntut untuk mempelajari ilmu agama. kenapa?

Besarnya keutamaan menuntut ilmu adalah salah satu alasan yang sangat-sangat menggiurkan, melebihi indahnya gemerlap perhiasan-perhiasaan dunia. toh menuntut ilmu bukan hanya kewajiban ulama maupun ustadz saja. jika hanya untuk mereka sungguh beruntunglah mereka yang dapat berebut derajat yang mulia disisi-Nya. dan sungguh merugi orang-orang yang tidak dapat merebutkannya juga merasakan nikmatnya menuntut ilmu.

Jangan menunggu waktu luangmu untuk menuntut ilmu, karena sungguh kau tidak akan mendapatkannya. tapi luangkanlah waktumu untuk menuntut ilmu. dan selalu berdoa agar Allah selalu memudahkan mu untuk menuntut ilmuNya dan menjadikannya langgeng. aamiin yaa Rabbal'alamin


Maurissa Hasina Rosyi











kebiasaan yang bernilai pahala



عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Setiap amalan bergantung dengan niat dan balasan yang didapatkan pun sesuai dengan niatnya, sungguh betapa utamanya kedudukan niat dalam islam. Tingginya kedudukan niat dalam islam sampai-sampai bisa menentukan diterima atau tidaknya suatu amalan, karena Allah hanya akan menerima amalan seseorang jika dilakukan dengan niat yang ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

Niat adalah maksud, dan secara syariat berarti tekad kuat untuk melakukan ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah ta’ala. Niat merupakan amalan hati. Sungguh sangat tidak layak bagi seorang muslim untuk menghukumi sesama muslim lainnya dengan apa yang dilihat secara dhohir, karena hati seseorang hanya dapat diketahui oleh si pemilik hati dan yang menciptakan hati tersebut. Bisa jadi sesuatu yang dilihat buruk secara dhohir ternyata memiliki niat batin yang tidak terduga.

Salah satu fungsi niat adalah untuk membedakan mana yang termasuk ibadah dan mana yang termasuk kebiasaan. Bahkan suatu kebiasaan pun dapat bernilai ibadah jika dilakukan dengan niat dan tujuan yang baik. Bukan kebiasaan tersebut menjadi sebuah ibadah, tetapi kebiasaan tersebut bernilai ibadah karena suatu ibadah hanya akan menjadi sebuah ibadah jika ada perintahnya di dalam Al-Qur’an maupun hadits. Makan bisa bernilai pahala, jalan bisa bernilai pahala, tidur pun bisa bernilai pahala jika dilakukan dengan niat yang baik. Sungguh mudahnya islam, dan Maha Pemurahnya Allah ta’ala.

Bisa jadi amal perbuatan kecil tetapi diperbesar pahalanya karena niat dan bisa pula amal perbuatan besar tetapi diperkecil pahalanya bahkan dihapus karena niat. Alangkah baiknya jika kita selalu memperhatikan dan memperbaiki niat kita.  karena hanya akan menjadi sia-sia dan lelah letih saja yang akan kita dapat jika kita melakukan suatu amalan dengan niat yang salah. Hilangkan segala niat buruk yang dapat mengotori amalan kita, dihilangkan niat buruknya bukan berati malah menjadikan hilangnya amalan tersebut. Karena sesungguhnya menghilangkan amalan karena takut Riya’ merupakan Riya’ itu sendiri.

Sesungguhnya Allah ta’ala menulis di sisi-Nya 1 pahala yang sempurnya bagi orang yang telah berniat berbuat baik walau dia belum mengerjakannya. Maka teruslah berniat untuk kebaikan dan senantiasa berangan-angan untuk kebaikan. Semoga Allah ta’ala senantiasa menjadikan kita manusia yang selalu mengikhaskan segala ibadah hanya untuk-Nya dan senantiasa memiliki niat yang baik dalam segala amalan yang kita lakukan. Aamiin ya Rabbal ‘alamin



Maurissa Hasina Rosyi